Menyerah
Aku harus menyerah
Sudah kucoba untuk bertahan namun tak kuasa
Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima
Aku harus menyerah
Rasa sakit ini sudah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah
Dan perasaanku terporak-poranda
Aku harus menyerah
Kan kututup semua lembar kisah mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini, aku menyerah.
Sadar
Singgah belum tentu sungguh
Nyaman belum tentu suka
Ekspektasimu belum tentu menjadi ekspektasinya
Inginmu belum tentu menjadi inginnya
Bukan lagi kesabaran yang dibutuhkan
Tapi kesadaranlah yang paling utama
Sebab jika kau lambat menyadarinya
Kekecewaan dan sakit hatilah yang kan kau dapatkan
Darimu aku belajar
Darimu aku belajar
bahwa tak selamanya itu benar ada
kekal adalah muskil
bahwa sementara memang nyata
senja adalah buktinya
bahwa ada pahit yang indah
perpisahan usai kebersamaan
Kamu tahu?
darimu aku juga belajar bahwa
ada genggam yang teramat diingini meski tak tersentuh jabat
ada pelukan yang teramat dirindui meski tak terdekap nyata
ada jiwa yang teramat dikasihi meski tak tersatukan raga
Aku pun belajar tahu hal getir darimu
bahwa melepaskan itu keharusan paling menyakitkan
bahwa merelakan pergi adalah kesulitan terbesar
bahwa pengabaian sanggup mencipta tangisan tanpa akhir
dan ternyata tidur tak mampu menjadi obat untukku
Aku pernah berucap
kalau lupa adalah nikmat
kini semua itu telampau naif
melupakanmu mungkin adalah nikmat
andai aku bisa meminta untuk sirna
merelakanmu pergi bisa saja nikmat
andai aku mampu menghapus rentetan kenangan
Aku adalah awam yang masih ingin belajar
namun bukan tentang kehilangan atas yang terkasih
lagi...
Zona Pertemanan
Aku ingat pertama kali melihatmu
Kau masuk ke hidupku tanpa permisi
Berputar bagai gasing di dalam pikiranku
Entah kau milik siapa
Kau tulus untuk selalu datang menyapa setiap hari
Aku saja yang menolak
dan lebih memilih menatap ke arah lain
Oleh: Fiersa Besari
Terima Kasih
Untuk hari-hari yang berat
Untuk yang sedang merawat luka
Untuk yang tidak menyerah dan
Untuk berani memulai kembali
Terima kasih kasih diri, sudah terus
Menemani
Intropeksi Diri
Pernah menyakiti
Pernah disakiti
Pernah berbohong
Pernah dibohongi
Pernah menolak
Pernah ditolak
Pernah tidak menghargai
Pernah tidak dihargai
Bukankah hidup memang
Cerminan dari caramu ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar